Wirid

Wirid Kelapangan & Kebahagiaan Hidup

       Memperoleh kebahagian di dunia terlebih di akhirat merupakan dambaan setiap insan. Tetes keringat Perjuangan menjadi sebuah saksi akan usaha yang melelahkan. Sabar dan Tawakal menjadi sebuah momen penuh harap serta keyakinan, dan memperolehnya, menjadi sebuah anugerah yang tidak akan pernah ada satupun pujian yang dapat mewakilinnya. Oleh sebab itu mengetahui berbagai macam cara untuk mendapatkannya menjadi sangat penting untuk diketahui. Hal ini seperti ungkapan Ulama’ “Lil Wasaa’il Hukmul Maqoosid”.

       Dalam banyak kesempatan, Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum sering memberikan anjuran untuk me-mudawamahkan (melanggengkan) Wirdussa’adah -wirid kebahagiaan- yang mana keutamaannya sangat begitu besar, mulai dari melapangkan rizki, memperoleh dari segala apa yang diharapkan, hingga dalam Kitab Abwabul Faraj karya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki beliau mensifati wirid ini dengan ungkapan beliau:

وَهُوَ الِوِردُ المَكتُومُ اللذي لا يُلاِزِمُهُ إلا مَن كُتِبَ له حَظٌّ مِن مُشاهَدةِ القَومِ

Maknanya:

“Wirdussa’adah merupakan Wirid Rahasia yang mana tidak akan ada orang yang   melanggengkannya kecuali bagi orang yang telah Allah Berikan Anugerah Musyahadah”

Dari kalam Sayyid Muhammad di atas, memberikan pemahaman dan rangsangan bagi kita, betapa besar dan agungnya Wirdussa’adah. Hal ini tidak terlepas dari isi dari wirdussa’adah itu sendiri, yang mana ia menjadi induk dari Mu’jizat terbesar Nabi. Oleh karena itu beliau memberikan sebuah pernyataan, Hanya orang yang diberi anugerah Musyahadah yang mampu melanggengkannya. Adapun Musyahadah sendiri, seperti apa yang telah dinyatakan oleh Imam Junaid Al-Baghdadi yang telah dinukil oleh Imam Qusyairi dalam Kitabnya -Risalatul Qusyairiyah- yaitu :

“ وُجُودُ الحَقِّ مَعَ فُقْدَانِكَ”

Maknanya :

“Selalu Menghadirkan Allah Dalam setiap tindakannya, besertaan tanpa memperdulikan lagi kemauan dirinya (Istiqomah Taqwa Kepada Allah)”

            Adapun Wirdussa’adah sendiri adalah membaca Surat Al-Fatihah, namun dengan tata cara sebagai berikut :

  • Membaca Al-Fatihah 30 X Setelah Sholat Shubuh
  • Membaca Al-Fatihah 25 X Setelah Sholat Dzuhur
  • Membaca Al-Fatihah 20 X Setelah Sholat Asar
  • Membaca Al-Fatihah 15 X Setelah Sholat Maghrib
  • Membaca Al-Fatihah 10 X Setelah Sholat Isya’

Sedangkan berbagai macam faidahnya diantarannya :

  • Mumbuka Kebagusan (kebaikan)      
  • Luas rizkinya
  • Bagus budi pekertinnya
  • Lapang hatinya
  • Mudah urusannya
  • Hilang kesusahan
  • Hasil cita-citanya
  • Mulia dan berwibawa
  • Tinggi derajatnya
  • Diberi barokah
  • Hasil Hajatnya
  • Dan masih banyak yang lainnya

       Demikianlah tata cara pembacaan Wirdussa’adah sebagai wasilah untuk memperoleh kebahagiaan, yang disampaikan oleh KH. Abdul Hannan Ma’shum dari sebagian ahli hikmah. semoga kita dapat mengamalkan serta mengambil hikmah dari apa yang beliau sampaikan, dan semoga kita terhindarkan dari mara bahaya serta memperoleh kelapangan dan kebahagiaan hidup, terlebih di akhirat kelak.

Wabilaahi At-Taufiiq.

Oleh :

-Kajian Ilmu HIkmah (KILMAH)

 Pesantren Fathul Ulum

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Lihat Juga

Close
Close