Tulisan Bebas
Kalender Dunia dan Tahun Baru
Sebagai negara yang berfaham “Bhineka tunggal ika”, Negara kita bisa menampung segala perbedaan yang ada dalam satu negara kesatuan republik Indonesia. Mungkin hanya di Indonesia kita bisa temukan berbagai macam aliran kepercayaan yang beragam dengan bebas berkembang, yang mana di negara lain banyak diantaranya dilarang semisal Ahmadiyah dilarang di Malaysia tapi justru dilindungi di Indonesia.
Bahkan Saking beragamnya Indonesia dalam sistem penggalan kelendernyapun juga memuat bermacam – macam kalender, umumnya dalam kalender yang beredar di Indonesia kita akan menemukan setidaknya empat macam jenis penanggalan kalender dalam satu buah kalender, beberapa kali kita akan menemukan dalam satu kalender disamping memuat kalender masehi, ada hijriyah, ada juga kalender jawa bahkan juga kadang didalamnya ada kalender china.
Mengenai tujuan asal muasal kalender sendiri diciptakan rata – rata karna dua tujuan. Pertama ditetapkannya suatu kalender karena untuk mengetahui perhitungan musim bercocok tanam, perbintangan untuk melaut dan berangkat dagang dll. Kedua untuk kepentingan ritual ibadah semisal haji, puasa, natal, paskah, imlek, waisak dll. Karna tujuan iritual ibadah inilah Maka dari itu kita akan menemukan banyak macam kalender menurut kepercayaan agama masing – masing. Sedikit kami akan tampilkan ulasan sejarah sebagian macam kalender yang ada di dunia.
Kalender Mesir. Kalender Mesir dikenal sebagai kalender Qibti. Di zaman dulu, selain digunakan untuk menandai aktivitas budaya, kalender juga digunakan untuk meramalkan fenomena-fenomena mistis yang terkait dengan penyakit, kesembuhan, kelahiran dan kematian seseorang. Bahkan, digunakan untuk meramalkan kekuasaan dan kejayaan seorang raja. Sejumlah supranaturalis di Mesir sampai kini masih ada yang menggunakan kalender Qibti ini secara rahasia untuk kegiatan-kegiatan mistis. Tetapi, secara umum di negeri Mesir modern telah berlaku dua penanggalan: Gregorian alias Masehi dan penanggalan Islam alias Hijriyah.
Kalender Maya. Kalender kuno lain yang tercatat sejarah adalah kalender Maya. Kalender yang sempat gempar pada tahun 2012 kemaren ini disusun ribuan tahun lalu oleh bangsa Maya, di Amerika Tengah. Diperkirakan kalender ini diciptakan sekitar tahun 747–353 SM. Dan peradaban mereka mencapai puncaknya pada tahun 250 – 900 M.
Kalender China. Kalender ini lebih tua dari kalender Maya. Penanggalan yang diciptakan di zaman kaisar Huang Ti abad ke-30 SM (2.698-2.599 SM) itu adalah penanggalan yang paling lama digunakan dalam peradaban Manusia. Yakni, hampir 5000 tahun. Meskipun, di Tiongkok modern penanggalan ini telah mengalami pergeseran bilangan tahun disesuaikan dengan penanggalan Masehi.
Kalender Jepang. Kalender Jepang menggunakan kalender yang diadaptasi dari kalender China dipadu dengan kalender Gregorian. Sampai akhir tahun ke-5 zaman Meiji atau sekitar 1873, Jepang masih menggunakan Kalender Tempo (Temporeki). Namun sejak tahun ke-6 zaman Meiji atau 1 Januari 1873, Jepang menggunakan sistem Kalender Gregorian.
Kalender Julian – Gregorian (Masehi). Kalender ini adalah kalender yang paling banyak digunakan di dunia internasional. Dikenal juga sebagai cikal-bakal kalender Masehi. Awalnya, kalender ini berasal dari kalender Romawi. Tetapi karena banyak kelemahan dan kekacauannya, maka kaisar Romawi saat itu Julius Caesar mengubahnya atas saran seorang ahli astronomi bernama Sosigenes, dan mulai diberlakukan pada 1 Januari tahun 45 sebelum Masehi. Ketika masih sebagai penanggalan Romawi Kuno, jumlah bulannya dalam setahun hanya 10 bulan. Dan jumlah hari dalam sebulannya dipukul rata 30 hari. Tetapi sejak zaman Julius Caesar, kalender itu disempurnakan dengan cara menambahkan dua bulan (Januarius/Januari dan Februarius/Februari) dan menjadi 12 bulan sebagaimana kita kenal sekarang.
Sedangkan awal penomeran kalender Julian – Gregorian setelah ditambah dua bulan Januari dan Februari adalah 1 januari, penanggalan ini mengacu pada masa kelahiran yesus Al – Masih atau Mesias yang nanti pada akhirnya kita kenal dengan penggalan Masehi.
Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti “yang membasuh,” “mengusap” atau “membelai.” (lihat pula Al-Masih). Kata ini dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani “Mesiah” atau “Mesias” yang artinya “Yang diurapi”.
Dalam bahasa Latin penanggalan ini disebut “Anno Domini” (disingkat AD yang berarti “Tahun Tuhan”) yang dipakai luas di dunia. Dalam bahasa Inggris pada zaman modern muncul istilah Common Era yang disingkat “CE” (secara harfiah berarti “Era Umum”), sedangkan waktu sebelum tahun 1 dipakai istilah “Before Christ” yang disingkat BC (artinya sebelum [kelahiran] Kristus) atau Before Common Era yang disingkat “BCE” (Sebelum Era Umum).
Kalender Hijriyah. Sebagaimana kalender Masehi, kalender Hijriyah adalah kalender yang masih aktif digunakan oleh miliaran penduduk Bumi. Di negara-negara Islam, atau di kawasan-kawasan yang banyak penduduk Islamnya. Cikal-bakal kalender ini sebenarnya sudah ada sejak zaman pra Islam di kawasan Timur Tengah, dengan berpatokan pada Matahari dan Bulan. Awalnya, jumlah bulan dalam setahun adalah 13 bulan, dengan pergantian tahunnya di penghujung musim panas yang jatuh di bulan September. Penamaan kalendernya disesuaikan dengan musim ataupun kondisi kemasyarakatan yang sedang terjadi. Bulan pertama misalnya, dinamai Muharram karena di bulan ini seluruh suku di semenanjung Arab bersepakat mengharamkan peperangan, sedang penomeran tanggal Hijriyah adalah 1 Muharam, ini dihitung sejak hijrah nabi Muhammad dari makkah ke madinah sedang pencetus penanggalan ini adalah sahabat umar ibn khatob.
Kalender-Kalender Lainnya. Selain beberapa sistem kalender yang telah kita bahas, sejarah masih mengenal sejumlah kalender lainnya. Di antaranya, kalender Yahudi, kalender Saka India, dan sejumlah kalender lokal seperti kalender Jawa, Sunda, dan Bali. Namun, setelah masuknya agama Islam, kalender-kalender itu mengalami adaptasi dan penggabungan dengan sistem kalender Islam. Kini, kalender-kalender itu sudah semakin ditinggalkan, kecuali untuk ritual-ritual budaya tertentu saja
Sebagai kaum muslimin yang hidup di Indonesia setelah kita mengetahui beberapa perbedaan mendasar dari masehi dan hijriyah dimana masehi berarti penanda kelahiran dari yesus tuhan agama kristen dan hijriyah sebagai penanda hijrah nabi Muhammad nabi dari umat islam kita tentunya harus berpikir ulang, sebab sebagaimana kita harus jujur dewasa ini banyak orang Islam yang lebih bangga dengan sistem penanggalan produk kristen dari pada produk islam sendiri, gejala ini bisa kita buktikan dengan banyaknya orang islam yang tidak hafal nama – nama bulan hijriyah dan lebih percaya diri atas hafalanya terhadap nama bulan masehi.
Kita bisa lihat perayaan tahun baru masehi lebih meriah dari pada perayaan hijriyah, genersai muda sekarang seakan lupa bahkan tidak tahu bahwa ada penanggalan Islami yaitu Penanggalan produk dari kebesaran khazanah Islam. Padahal dari penanggalan hijriyah inilah kita akan tahu kapan saatnya wajib haji, Puasa, zakat dll, justru jika kita ke penanggalan masehi yang ada hanyalah kita tahu kapan paskah dan natal.
Untuk itu lewat tulisan ini kami ingin berbagi tentang bagaimana penting dan manfaatnya dari paham dan hafal penanggal hijriyah, bahkan kalo kita melihat dalam qoidah fiqih “mala yatimul wajib illa bihi fahuwa wajib” suatu perkara wajib yang tidak bisa sempurna kecuali dengan perkara tersebut, maka perkara tersebut juga dihukumi wajib.
Walhasil memahami dari qoidah tersebut kita tidak akan tahu kapan waktu wajibnya puasa romadhon tanpa kita tahu kapan bulan romadhon itu sendiri maka mengetahui bulan romadhon itu juga menjadi wajib. Jadi mulai sekarang mari kita galakan bersama pentingnya menggunakan dan mempelajari Sistem penanggalan Hijriyah dimuali dari diri sendiri dan dibagikan untuk orang banyak, sebab dengan kita menggunakan sistim Hijriyah berarti kita turut melestarikan ajaran Islam ala salafusholeh. sahabat Umar sudah memberikan kita ajaran yang jelas dalam penanggalan lalu kenapa kita harus menolaknya.
Tim KAIFFA
Izin share pak… Lanjutkan…