Tulisan Bebas

SEKILAS TENTANG MATI SYAHID

SEKILAS TENTANG MATI SYAHID

نهاية الزين (ص: 160 ( و ) أما الشهيد فهو ثلاثة أقسام لأنه إما شهيد الآخرة فقط فهو كغير الشهيد وذلك كالمبطون وهو من قتله بطنه بالاستسقاء أي اجتماع ماء أصفر فيه أو بالإسهال والغريق وإن عصي في الغرق بنحو شرب خمر دون الغريق بسير سفينة في وقت هيجان الريح فإنه ليس بشهيد والمطعون ولو في غير زمن الطاعون أو بغيره في زمنه أو بعده حيث كان صابرا محتسبا والميت عشقا بشرط الكف عن المحارم حتى عن النظر بحيث لو اختلى بمحبوبه لم يتجاوز الشرع وبشرط الكتمان حتى عن معشوقه والميتة طلقا ولو من زنا إذا لم تتسبب في إسقاط الولد والمقتول ظلما ولو بحسب الهيئة كمن استحق القتل بقطع الرأس فقتل بالتوسط مثلا والغريب وإن عصي بغربته كآبق وناشزة والميت في طلب العلم ولو على فراشه والحريق والميت بهدم وكذا من مات فجأة أو في دار الحرب قاله ابن الرفعة وكذا المحدود سواء زيد على الحد المشروع أم لا وسواء سلم نفسه لاستيفاء الحد منه تائبا أم لا قاله الشبراملسي ومعنى الشهادة لهم أنهم { أحياء عند ربهم يرزقون } آل عمران الآية 169 قاله الحصني

            Syahid itu terbagi menjadi tiga, adakalanya :

  1. SYAHID AKHIRAT SAJA

Antara lain :

  1. Orang yang ” sakit perut ” , yaitu orang yang mati karena sakit perut,baik berupa busung air (perutnya dipenuhi cairan kuning) atau sebab urus-urus (mencret) .
  2. Orang yang ” mati tenggelam ” , meskipun tenggelamnya disebabkan maksiat,dengan meminum miras misalnya .

Bukan orang yang tenggelam disebabkan naik perahu atau kapal laut diwaktu angin ribut,orang yang tenggelam dengan cara seperti ini bukan termasuk syahid .

  1. Orang yang mati sebab penyakit ” tho’un ” , meskipun tidak pada waktu mewabahnya penyakit tho’un atau dengan sebab selain tho’un namun pada waktu mewabahnya tho’un atau setelahnya dengan syarat bersabar dan mengharap pahala dari Alloh SWT .
  2. Orang yg mati disebabkan ” rindu membara ” dengan syarat menjaga diri dari hal-hal yg diharamkan meskipun dari hanya sekedar melihat orang yg dicintai,seandainya ia berduaan dengan orang yg dicintai tidak akan melanggar norma-norma syar’i,selain itu juga bisa menyimpan rindu membaranya,sampai2 pada orang yang dicintai pun ia tidak pernah memperlihatkannya .
  3. Wanita yang mati karena ” sakit melahirkan ” meskipun hasil dari perzinaan dengan syarat tidak bermaksud untuk menggugurkan kandungannya (aborsi) .
  4. Orang yang ” dibunuh secara dzolim ” , meskipun dengan hanya melihat keadaannya saja.Misalkan orang yg sebenarnya harus dihukum dengan memancung kepalanya kemudian ia dibunuh dengan membelah badannya .
  5. Orang ” mati dalam pengembaraan ” meskipun pengembaraannya itu tergolong maksiat,misalnya budak yang pergi tanpa pamit dan juga istri yang pergi karena nusyuz (ngambek) pada suaminya .
  6. Orang yang ” mati pada waktu mencari ilmu ” meskipun berada ditempat tidurnya .
  7. Orang yang mati ” terbakar api “.
  8. Orang yang ” mati karena robohnya bangunan ” .
  9. Begitu juga orang yang ” mati mendadak atau di negri musuh ” seperti keterangan yang telah dikomentarkan Ibnu Rif’ah .
  10. Begitu juga termasuk syahid akhirat adalah orang yang ” mati dengan sebab dihad (dihukum) ” , baik pelaksanaan tersebut melebihi ketentuan ataupun tidak,berdasarkan kemauan sendiri (taubat) ataupun tidak seperti yg dikomentarkan Assyibromilsi .

Pengertian syahid bagi mereka adalah bahwa sesungguhnya :

أحياء عند ربهم يرزقون

Bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. [ QS. Ali imron : 169 ]. Demikian ini dikomentarkan Alhusni :

نهاية الزين (ص: 161)  واما شهيد الدنيا فقط فهو من قتل في قتال الكفار بسببه وقد غل في الغنيمة أو قتل مدبرا على وجه غير مرضي شرعا أو قاتل رياء أو نحوه  واما شهيد الدنيا والآخرة معا فهو من قتل كذلك لكن قاتل لتكون كلمة الله هي العليا ومراد الفقهاء أحد هذين الأخيرين وحكمهما أنه يجب الدفن

  1. SYAHID DUNIA SAJA

            Yaitu orang yang terbunuh di waktu pertempuran melawan orang-orang kafir dengan sebab perang dan tergiur pada harta jarahan atau terbunuh sebab berpaling pada arah yang tak diridloi syara’ atau bertempur karena riya’ dan sebagainya.

  1. SYAHID DUNIA AKHIRAT

            Yaitu orang yang terbunuh dalam pertempuran melawan orang-orang kafir tapi bertempurnya untuk menjunjung tinggi kalimah Alloh yang luhur. Dan yang dikendaki ulama’ ahli fiqih (pembahasan syahid) yaitu salah satu dari dua keterangan yang akhir (syahid dunia saja dan syahid dunia akhirat) dan hukum mereka adalah hanya wajib dikuburkan saja.

TANDA-TANDA MAYYIT YANG KHUSNUL KHOTIMAH DAN SU’UL KHOTIMAH

نهاية الزين (ص: 147)  ومن علامات السعادة عند الموت عرق الجبين وذرف العين وانتشار المنخر روي عن سلمان الفارسي رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ارقبوا الميت عند موته ثلاثا إن رشح جبينه وذرفت عيناه وانتشر منخراه فهو رحمة من الله قد نزلت به وإن غط غطيط البكر المخنوق وأخمد لونه وأزبد شدقاه فهو عذاب من الله قد حل به وقد تظهر العلامات الثلاث وقد تظهر واحدة أو ثنتان بحسب تفاوت الناس في الأعمال وأما علامة ذلك في حال الصحة فتوفيقه للعمل بالسنة على قدر الطاقة

Termasuk tanda-tanda kebahagiaan ketika kematian tiba adalah :

– Dahinya berkeringat

– Air matanya bercucuran

– Lubang hidungnya mengembang

            Diriwayatkan dari Salman Alfarisi RA.ia berkata , aku mendengar Rosululloh SAW bersabda : “Telitilah keadaan mayit ketika maut menjemputnya, apabila dahinya berkeringat, air matanya bercucuran dan lubang hidungnya mengembang, maka Rahmat Alloh telah turun kepadanya. Dan apabila mengeluarkan suara seperti suara anak unta tercekik,atau warna kulitnya berubah kebiru-biruan atau mengeluarkan buih dari kedua rahangnya maka adzab Alloh sungguh telah menimpa dirinya”.

            Ketiga tanda-tanda ini terkadang nampak semua atau dengan satu atau dua saja. Memandang sedikit banyaknya manusia dalam berprilaku/ beramal. Adapun tanda-tanda diatas ketika dalam keadaan sehat maka itu adalah taufik untuk melakukan amal kesunahan sekuat tenaga .

LIMA ORANG YANG TIDAK AKAN MEMBUSUK MAYATNYA

إعانة الطالبين (3/ 133)    لا تأكل الأرض جسما للنبي ولا…….. لعالم وشهيد قتل معترك     ولا لقارىء قرآن ومحتسب…….. أذانه لاله مجرى الفلك

Bumi enggan memakan jasad para nabi, orang alim, orang yg syahid,orang yg hafal Al-qur’an dan muaddzin yg meng-ikhlaskan adzannya untuk Allloh dzat yang menjalankan peredaran bintang-bintang di cakrawala. Wallaahu A’lam.

 

TIM KAIFFA KWAGEAN 13 MARET 2017

SUMBER: MAKTABAH NU

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Lihat Juga

Close
Close