Dan Hasud “ ialah mengharapkan hilangnya nikmat orang lain” itu dapat melebur (menghilangkan) Syari’at Agama. Diriwayatkan dari Abu Dawud r.a, bahwa Nabi bersabda:
إياكم والحسد فإن الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب / رواه البيهقى
*takutlah kalian terhadap Hasud, karena sesungguhnya hasud dapat (memakan) menghilangkan kebaikan seperti halnya kayu yang memakan (membakar) kayu bakar *.
Tamak (menyukai sesuatu) itu dapat menghilangkan rasa malu, sedangkan mengumpat itu dapat melebur amal baik. Yang dikehendaki mengumpat (ghibah) di sini ialah olehnya seseorang menyebut-nyebut keburukan orang lain disaat orang yang di sebut-sebut tidak ada di dekatnya, dan bila keburukan yang disebutkan itu tidak ada pada orang tersebut, maka hal itu dinamakan “Bohong”, dan bila orang yang diumpat ada di sampingnya maka hal tersebut di namakan “Mengolok-olok”.
Maqolah yang 19 :
Diceritakan dalam Hadist Nabi SAW, bahwa Nabi barsabda : ada 4 hal yang mana perkara yang terdapat di dalam surga itu lebih baik daripada Dzatnya Surga itu sendiri, sedangkan kekal di dalamnya itu juga lebih baik daripada Dzatnya Surga itu sendiri, yakni yang dikehendaki oleh Maqolah tersebut ialah lama berdomisili di dalam surga itu lebih nikmat bagi penghuninya daripada wujudnya surga itu sendiri. layanan yang diberikan oleh para Malaikat di dalam surga bagi para penghuninya itu lebih baik daripada wujudnya surga itu sendiri, maka pelayanan malaikat tersebut menunjukkan bertambahnya kemulyaan para penghuni surga. Bertetangga dengan para Nabi di dalam surga bagi penghuninya, itu lebih baik daripada wujud surga itu sendiri. Allah berfirman :
“”وحسن أولئك رفيقا
“Dan merekalah teman yang sebaik-baiknya”
Adapun Ridla Allah SWT di dalam surga bagi para penghuninya, itu lebih baik daripada surga itu sendiri, karena ridha Allah itu lebih besar dari pada seluruh nikmat yang ada. Dan terdapat 4 hal dimana ketika berada didalam neraka itu lebih buruk daripada wujudnya neraka itu sendiri. Kekal di dalam neraka itu lebih buruk daripada wujudnya neraka itu sendiri, yakni yang dikehendaki adalah “lama bermukim di dalam neraka itu lebih berat bagi ahli surga dari pada masuk di dalamnya”. Adanya penghinaan yang dilakukan oleh Malaikat terhadap orang-orang Kafir itu lebih buruk dari pada wujudnya neraka itu sendiri. Dan bertetangga dengan Setan di dalam neraka itu lebih buruk dari pada wujudnya neraka itu sendiri, karena setan adalah teman bagi penghuni neraka dalam satu rantai. Adapun Amarah Allah SWT di dalam neraka itu lebih buruk dari pada wujudnya neraka itu sendiri. Para kekasih Allah SWT tidak lah peduli bila mereka harus masuk neraka dan telah mendapatkan Ridha dari Allah SWT, Maka ular dan kalajengking di dalamnya tidak dapat menyakiti mereka, karena Allah SWT telah meridhai mereka.
Maqalah yang ke- dua belas…
Diceritakan dari Ulama’ Ahli Hikmah, mereka memberikan jawaban ketika mereka ditanya: “Bagaimana keadaanmu?” Kemudian mereka menjawab; “Aku bersama Dzat yang menguasai urusanku” (mengikuti apa yang diperintah oleh-NYA kepadaku). “dan terhadap hawa nafsu, kami tak mengikutinya, dan terhadap makluk kami memberikan nasihat-nasihat yang baik” (yakni mendoakan mereka atas kebajikan dan mencegah mereka dari melakukan kerusakan). “ Dan atas perkara dunia, kami hanya mengambil kebutuan pasti saja” .
Nashoihul ‘Ibad
TIM KAIFFA, KWAGEAN, 14 FEB 2017