Tulisan Bebas

HUKUM MEMAKAN LARON (dan kawan-kawannya)

                  HUKUM MEMAKAN LARON

Hukum memakan laron haram, sedangkan lebah ada qoul dho’if yang menghalalkannya

 الأرضة ) دويبة صغيرة كنصف العدسة تاكل الخشب وهي التى يقال لها السرفة وهي دابة الأرض التى ذكرها الله تعالى في كتابه ولما كان فعلها في الأرض اضيفت اليها قال القزوينى فى الأشكال اذا اتى على الارضة سنة نبت لها جناحان طويلان تطير بهما … ومن شأنها أنها تبنى لنفسها بيتا حسنا من عيدان تجمعها مثل غزل العنكبوت منخرطا من اسفله الى أعلاه (الحكم) يحرم أكلها لإستقذارها اهـ

[ Rayap ] Serangga kecil seukuran separuh biji-bijian, pemakan kayu, dikenal juga dengan nama tempayak. Hewan merayap dibumi inilah yang dicantumkan Allah Ta’alaa dalam al-Quran, berkata al-Qazwiny dalam kitab al-Isykaal “Bila dibumi tiba musim semi ia memiliki dua sayap panjang yang dia gunakan terbang, sebagian karakternya ia mampu membangun untuk dirinya sarang indah dari potongan-potongan kayu yang ia gunakan untuk berkumpul sebagaimana pintalan laba-laba yang berkatung dari bawah hingga keatas. [ Hukumnya ] Haram memakannya karena menjijijkkan. [ Hayatul Hayawan I/20 ]

     الفراش) دواب مثل البعوض واحدتها فراشة وهي التى تطير وتتهافت فى السراج لضعف أبصارها فهي بسبب ذلك تطلب ضوء النهار فإذا رأت فتيلة السراج بالليل ظنت أنها فى بيت مظلم وأن السراج كوة فى البيت المظلم الى الموضع المضيء فلا تزال تطلب الضوء وترمى بنفسها الى النار فإذا جاورتها ورأت الظلام ظنت أنها لم تصب الكوة ولم تقصدها على السداد فتعود اليها مرة بعد مرة حتى تحترق اه

[ KUPU-KUPU ] Hewan yang menyerupai nyamuk, kata tunggalnya FARAASYAH, ialah binatang yang terbang dan berduyun-duyun mendekati lampu karena lemah penglihatannya ia selalu mencari sumber cahaya, bila ia melihat sumbu lampu dimalam hari ia mengira dirinya dalam kegelapan, bias cahaya lampu yang menerobos tempat persembunyiannya membuat dirinya selalu mencari dan menerbangkan dirinya mendekati cahaya, saat ia telah mendekati cahaya dan melihat kegelapan ia mengira masih belum menyentuh dengan tepat sumber cahaya, ia kembali mendekatinya satu persatu hingga terbakar tubuhnya. [ Hayatul Hayawan II/206 ].

الثانى عشر النخل لبنها حلال ولحمها حرام واباح بعض السلف أكلها كالجرادة وهو وجه ضعيف في المذهب

[ Ke-12 Tawon ] Susunya halal dagingnya haram sebagian Ulama Salaf menghalalkannya sebagaimana belalang dan ini pendapat dho’if dalam madzhab.

(Tahqiqul Hayawan I/60 )

Kupu-kupu, laron dan lebah tidak dapat disamakan dengan kelegalan belalang karena kehalalan belalang berdasarkan dalil kuat berupa hadits nabi :

أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ : فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ ، وَأَمَّا الدَّمَانِ : فَالْكَبِدُ وَالطِّحَال (3)

(3) حديث : ” أحلت لنا ميتتان ودمان . . . ” أخرجه أحمد ( 2 / 97 ط الميمنية ) والبيهقي ( 1 / 254 ط دائرة المعارف

Rasulullah bersabda “Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah, dua bangkai tersebut : Ikan air dan belalang, sedang dua darah : Hati dan limpa” (HR. Ahmad dan Baehaqi).

أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ، أنا أبو العباس محمد بن يعقوب ، أنا محمد بن عبد الله بن عبد الحكم ، ثنا ابن وهب ، أخبرني سفيان بن عيينة ، عن أبي يعفور ، عن عبد الله بن أبي أوفى ، قال : « غزونا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم سبع غزوات أو ستا فكنا نأكل الجراد » وروينا في إباحة الجراد عن عمر ، وعلي ، وابن عمر والمقداد ، وصهيب ، وأبي سعيد الخدري ، وغيرهم

Dari sahabat Abdillah bin Abi Aufa “Kami berberang bersama Nabi shallallaahu alaihi wasallam sebanyak tujuh atau enam kali peperangan dan kami memakan belalang”.

Spesifikasi belalang yang dihalalkan adalah seperti diidentifikasikan dalam kitab Jamal dan Baajuri bahwa jarod (belalang) adalah :

  • Saat bertelur mencari tempat yang keras yang ia gali dengan ekornya yang lancip
  • Berkaki enam, 2 di depan yang fungsinya sebagai tangannya, 2 di dada dan 2 lagi di belakang, yang di ujung kedua kakinya berwarna kuning
  • Dalam penciptaannya memiliki kemiripan menyamai 10 binatang lainnya : Berwajah seperti kuda, berwajah kuda, bermata gajah (sipit), berleher sapi jantan, bertanduk unta, berdada macan, berperut kalajengking, bersayap burung nasar, berpaha unta, berkaki burung unta, berekor ular
  • Memiliki racun diliurnya yang mampu merusak segala tumbuh-tumbuhan

Wallaaahu A’lamu Bis Showaab

 

Sumber; maktabah syamela NU

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Close