KWAGEAN

NASIHAT DALAM KITAB AYYUHAL WALAD

 

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali

 ath-Thusi asy-Syafi’i

 

                                                                NASIHAT PERTAMA

 

Wahai Anakku !

Salah satu nasihat yang pernah diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk seluruh umatnya yaitu sabda Baginda Nabi yeng berbunyi :

“Tanda berpalingnya Allah SWT dari hambanya. sibuknya seorang hamba dengan sesuatu yang tidak memiliki faidah. Dan sungguh jika ia memalingkan umurnya untuk sesuatu yang bukan dari tujuan hidupnya (beribadah kepada Allah) maka akan panjanglah penyesalannya kelak. Dan siapa yang umurnya sudah mencapai empat puluh tahun namun perbuatan baiknya belum melebihi atas perbuatan burukanya maka sesungguhnya ia sedang mempersiapkaan diri menuju Api  Neraka”

 

Sebetulnya hal itu sudah cukup dijadikan nasihat

bagi orang yang memiliki ilmu.

 

                                                                    NASIHAT KEDUA

 

Wahai Anakku !

Memberi nasihat itu mudah sedang menerimanya itu sangat berat kerena setiap nasihat akan terasa pahit bagi hamba yang selalu diperdaya oleh kehendak nafsunya. Nafsu itu menyukai sesuatu yang dilarang. Apalagi bagi seorang pelajar yang mengejar gelar dan selalu di penuhi rasa untuk menampakkan kelebihan diri dan mencari kesenangan duniawi semata. Karena orang seperti itu adalah orang yang menganggap hidup dengan ilmu saja sudah cukup untuk menjembatani  keselamatannya dan kebahagiannya tanpa perlu mengamalkan ilmu yang telah didapatnya. Sebetulnya orang demikian itu adalah orang yang I’tikad dan pemikirannya sudah terkontaminasi atau dipengaruhi oleh para ahli falsafah. Maha suci Allah, betapa jauhnya kebenaran dari pemikiran seperti itu. Dan bukankah ia mengerti bahwa orang yang tidak mengamalkan ilmunya kelak dihari kiamat nanti akan ditanyai dengan soal yang sangat berat melebihi beratnya soal yang diperuntukkan orang yang tak mengetahui apa-apa. Sebagaiman sabda Nabi SAW yang di riwayatkan oleh  Imam Ath-Tabrani:

 “Orang yang sangat pedih siksanya dihari kiamat nanti ialah seorang hamba yang memiliki ilmu yang allah tak memberi buah atas ilmunya”

 

Dan diriwayatkan Imam junaid Al-Baghdadi-  bahwa ada seseorang yang tidur kemudian bermimpi bertemu beliau (Imam Junaid) sesudah wafatnya. Kemudian dalam mimpinya  seseorang itu bertanya kepada Imam Junaid Al-Baghdadi: Seperti apa khabar engkau wahai Abul-Qasim? Kemudian beliau menjawab: sungguh telah lenyap ilmu zahir dan telah tiada ilmu yang batin. Dan tak lagi tersisa yang bermanfa’at bagi kami kecuali beberapa dua rokaat yang pernah kami kerjakan di waktu malam.