Sudah menjadi kewajaran bila santri kwagean selalu dipandang sebagai pelajar ilmu agama yang selalu mengaji, mengaji dan mengaji. Namun bagaimana bila ditanya soal nasionalisme? Tentu saja soal nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah airnya. mereka menyakini bahwa hal tersebut merupakan sikap yang mulia dan dikategorikan bagian dari iman. “Hubbul wathan minal iman”, cinta tanai air adalah bagian dari iman.
Nah, dalam mengungkapkan rasa cinta tanah airnya itu, para santri kwagean melaksanakan upacara 17 Agustus dengan seragam resmi mereka, yaitu sarung, baju putih, dan kopiah hitam. Upacara ini memang sengaja di gelar dengan busana seperti itu agar para santri memiliki jiwa patriotisme serta tidak melupakan jati dirinya sebagai seorang santri yang dalam sejarah peran mereka tidak bisa di lupakan begitu saja dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun upacara ini terhitung yang pertama kalinya di pondok kwagean, namun para santri sangat antusias sekali dalam mengikuti upacara ini dan berlangsung dengan hikmat.
Diwarnai pembacaan Pancasila, teks Proklamasi, dan pengibaran bendera merah putih pun dilakukan seperti upacara pada umumnya. Yang membedakan hanyalah para santri juga menyanyikan lagu mars Hubbul wathan minal iman, yang berisi tentang semangat perjuangan mempertahankan kesatuan NKRI dan kecintaan pada tanah air.
Demikianlah upacara 17 Agustus di Pesantren Fathul ‘Ulum Kwagean. Semoga jiwa patriotisme dan nasionalisme para santri kembali terpupuk berkat adanya upacara tersebut dan menjadi pengingat bagi mereka menggelorakan semangat kemerdekaan demi menjaga keutuhan NKRI.