KWAGEAN

Nasihat Romo Kyai pada Penutupan Kilatan Ramadan 1439 H.

Penutupan Kilatan Ramadhan 1439

Alhamdulillah pengajian kilatan Sya’ban–Ramadhan 1439 H. telah usai dengan peserta kurang lebih 1061 dari keseluruhan data yang tercatat di lembaga-lembaga naungan Pesantren Fathul ‘Ulum meliputi; Pondok Putra, Pondok Putri, As-Salam, Al-Fatih, An-Nur dan Al-Anwar.

Berbagai macam kitab telah usai dibacakan oleh dewan Pengasuh maupun para Asatidz, Kitab Shahih Bukhori sebagai kitab utama yang dikaji langsung oleh beliau Pengasuh Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum khatam pada kamis, 7 Juni 2018 M. kemudian malamnya tepat pada malam Jum’at yaitu malam Ramadhan ke 23, semua pengajian kitab-kitab ditutup dengan acara tasyakuran dan ijazahan oleh Romo Kyai.

Acara yang diselenggarakan pukul 20.30 WIs itu diisi dengan sambutan-sambutan lalu diiringi Mau’idzah Hasanah dan Ijazah oleh Romo KH. Abdul Hannan Ma’shum. Dalam acara penutupan tersebut Romo Kyai memberikan beberapa kalam hikmah dan nasihat diantaranya:

ليست الكرمة الا بعد الاستقامة

Terkait dengan kalam tersebut, menurut beliau, perjuangan seorang santri untuk mengaji itu memang amatlah sulit “banyak hantu-hantu yang menghantui” sehingga bagi siapapun yang hendak mendalami ilmu agar bisa mendapat kedudukan yang tinggi atau Karamah, harus bisa istiqomah

Sedangakan Istiqomah adalah tahapan tertinggi setelah Taqwim, Iqomah kemudian barulah Istiqomah. Beliau Pengasuh Pesantren Fathul ‘Ulum juga berpesan agar para santri sungguh-sungguh dalam proses memaknai sebuah kitab dengan rumus “Sekali jadi” tutur beliau. Agar waktunya tidak terbuang sia-sia dengan berpindah-pindah Pesantren gara-gara makna kitabnya tidak pernah lengkap, suatu saat ketika kita butuh mengaji kitab itu lagi kita tidak perlu repot-repot mencari muqobalah.

Kemudian acara yang dipanitiai oleh pengurus Pondok Putra itu ditutup dengan Do’a, semoga para santri-santri mendapatkan Ilmu yang manfaat dan menjadi sosok yang sukses dunia akhirat.