KWAGEAN

ACARA WAGEAN DI KWAGEAN

                                    Kembali Pondok Putra FathuL Ulum Kwagean menyelenggarakan kegiatan Jumat Wage, atau yang disebut “wagean”. Setelah kami mewancarai ketua Pondok Putra, beliau menjelaskan tentang penyelenggaraan kegiatan ini. Pada postingan bulan kemari tim kaifa belum sempat meminta info langsung kepada beliau mengenai acara ini, namun penyelanggaraan yang kali ini kami meminta informasi yang lebih lanjut.

                Acara “Wagean Gabungan” ini dilaksanaken dua kali dalam setahun, yang mana biasanya acara wagean hanya digelar di asrama masing-masing. kali ini tiap asrama kilatan wajib menampilkan delegasi perwakilan asrama mereka. Kali ini tema wagean adalah “Qiroatul Kutub”. Uniknya setiap delegasi menampilkan pembaca kitab beserta para peraga, yakni peraga isi dari pada apa yang telah dibaca. Ada yang mempraktikan shalat berjama’ah dengan orang yang sudah usia lanjut, ada yang mempraktikan kitab Fathul Izar. yang menjadi gelegat tawa para penonton ialah ketika para peraga mempraktikan suami istri dan doa-doa sebelum melakukan jima’…..

Kegiatan ini sangat mempunyai nilai positif dan bermanfaat. Biasanya para santri hanya sekedar musyawarah (Syawir) tanpa praktik langsung seperti acara ini. dan kegiatan ini sudah lama dijadikan sebagai kegiatan ekstrakulikuler. untuk wagean yang pertama bertema khitobah saja, dan telah dilaksanakan pada awal tahun, sedangkan Kali ini bertajuk Qiraatul Kutub dan pendalaman pemahaman disertai prektik langsung. Rangkaian acaranya seperti acara biasa, yakni pembukaan, inti, pengumuman, dan diakhiri penutup.

Yang membuat suasana bising namun meriah adalah tak asing lagi bila Pesantren Fathul Ulum ini memiliki dua anak asuh, yakni santri Kilatan dan Tarbiyah. Di saat kegiatan ini berlangsung, Jamiyah Tarbiyatul Mubtadiin (JTM) juga memiliki kegiatan tersendiri. Lokasi tak berubah, yakni gedung putih (Gedung Madrasah) menjadi tempat yang strategis. Lantai atas digunakan santri tarbiyah mulai dari kelas tiga Ibtidaiyah hingga kelas satu Tsanawiyah, dan bertemakan khitobah, dan untuk gedung putih lantai bawah digunakan santri tarbiyah dari kelas 2 Tsanawiyah hingga kelas 3 Aliyah dan bertemakan pembacaan Maulid Diba’i. Terdengar bising mungkin, tapi itulah yang disebut belajar hidup bersama dan saling menghargai kegiatan orang lain.

k

Tak lupa kami juga meminta informasi mengenai kegiatan jumat sore yang terletak di dalam Mushala Jati Mas (mushalla yang terletak dekat dengan Ndalem Agus Fauzi atau yang biasa disebut Mushalla Angkring Selatan. yakni kursus pembacaan Simtud Duror. Dan acara ini berlangsung usai shalat jumat, dan Kegiatan ini bersifat umum, yakni siapa saja boleh mengikutinya. bersamaan dengan itu juga diadakan kursus Qira’at (seni baca Quran) yang diselenggarakan di dalam gedung madrasah (Gedung Putih Madrasah Diniyah Futuhiyah), dikarenakan madrasah libur pada hari jumat, maka gedung putih digunakan acara-acara ekstrakulikuler, seperti kursus-kursus, DIK-DAS, dan lain lain…..

TIM KAIFFA, KWAGEAN, 3 FEBRUARI 2017