Kwagean, 22 Muharram 1438 H/ 33, Oktober 2016 M
MUSYAWARAH KERJA NAHDHATUL ‘ULAMA SE-KECAMATAN KEPUNG, KEDIRI
Pada hari Ahad siang, tepatnya usai shalat Dzuhur, Pesantren Fathul ‘Ulum sejenak dikejutkan dengan datangnya banyak tamu. Dan setelah kami cari tahu tentang apa tujuan mereka ke pondok kami, ternyata mereka adalah para pengurus cabang NU se-kecamatan Kepung, Kediri. yang membuat kami agak terkejut dan penasaran ialah sebagian banyak dari mereka mengenakan seragam, ternyata pakaian itu adalah seragam Banser dan ibu-ibu Muslimatan. Lalu kedatangan mereka ke pondok ini ialah mengenai MUS-KER (Musyawarah Kerja) pengurus cabang Nahdhatul ‘Ulama se-kecamatan Kepung. Berhubung Mus-ker ini merupakan organisasi keagamaan dan sosial. Yang pembahasannya ialah meliputi program kerja keNU-an, pengaturan Amil Zakat, memperkuat paham Aswaja dan lai-lain. Yang ditunjukkan kepada Nahdhiyin sekecamatan kepung.
Siang itu setelah usai shalat Dzuhur para tamu tersebut bergegas sowan ke kediaman romo kyai. Dan beberapa saat setelah itu romo kyai telah memberikan mauidzhoh hasanah dan ijazahan beberapa Doa-doa dan kitab. Berhubung romo kyai Abdul Hannan saat ini diangkat sebagai pemimpin dewan syuriah cabang , maka sudah sewajarnya acara-acara tersebut diadakan di pondok ini. dan dalam acara ini diisi oleh Wakil Rais Am, yakni KH. Miftakhul Akhyar dari Surabaya. Dan beliau berpesan kepada pengurus Nahdhiyin supaya hidmahnya kuat sampai diakhir masa khidmah yang ditentukan. yakni jangan sampai hidmahnya putus ditengah jalan.
Dengan niat yang tulus para pengurus NU ini bersedia menghadiri acara Mus-Ker tersebut. Dengan tujuan nantinya bisa lebih mengoptimalkan kinerja para pengurus dan lebih mengkondusifkan masyarakat NU, Meluruskan tindakan-tindakan yang kurang benar dikalangan Nahdhiyin maupun ormas yang lain. Seperti halnya penyelenggaraan Badan Amil Zakat di kalangan masyarakat yang kurang benar bahkan bisa dikatakan tidak pas dengan syariat. Maka para Nahdhiyin yang hadir dalam acara ini diharapkan agar dapat meluruskan hal-hal yang tidak sesuai dengan koridor syar’i.
Acara ini digelar didalam gedung Madrasah Putri. Gedung ini merupakan gedung yang masih baru dan tampak kokoh nan nyaman. Dan untuk pembangunan gedung ini telah menghabiskan dana hampir 1 miliyar rupiyah. Meski Pesantren Fathul ‘Ulum tergolong pesantren yang belum lama, namun pesantren ini dilihat dari stuktur bangunannya sudah nampak megah. Dan yang pasti dana-dana pembangunannya bersih dari bantuan pemerintah.
Sebenarnya kegiatan Musyawarah Kerja yang dilaksanakan oleh pengurus Nahdhiyin ini juga berniat berpartisipasi merayakan Hari Santri yang jatuh pada hari Ahad, tanggal 22, Oktober kemarin. Dan Pesantren Fathul ‘Ulum sendiri juga ikut berpartisipasi merayakan hari santri tersebut, dengan diisi dengan membaca shalawat Nariyah secara bersama-sama setelah usai shalat Maghrib, dan pembacaan shalawat Nariyah tersebut juga dilakukan oleh hampir seluruh santri yang berada di pondok-pondok negeri ini, baik yang di kawasan pedesaan maupun perkotaan, dengan harapan jumlah hitungan bacaannya shalawat Nariyah tersebut mencapai bilangan 1 miliyar.
kemudian setelah selesai membaca shalawat para santri pesantren Fathul ‘Ulum berdoa bersama-sama dengan harapan semoga dengan lantaran barokah bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad S.A.W ini Umat Islam di Indonesia lebih baik dan sejahtera. AMIN… YAA RABBAL ‘ALAMIN….
Liputan Kaiffa, seputar Kwagean 2016