KWAGEAN

Ketika Pak Haji Marah

Alkisah, ada seorang lelaki yang mengenakan jubah putih, bersorban, berjenggot,  tangannya memutar tasbih, mulutnya tak henti-henti terus berzikir, singkatnya lelaki itu adalah seorang Pak haji yang rajin ibadah.

Pak haji tersebut sedang bepergian menuju Masjid untuk melakukan shalat jumat, namun ditengah perjalanan ia berjumpa dengan seekor anjing yang sedang duduk dibawah pohon, anjing itu tanpa permisi tiba-tiba berlari mengejar dan langsung menggigit jubah putih pak haji yang hendak jumatan itu.  Sontak pak haji pun marah, dipukulnya anjing itu hingga akhirnya terlepaslah gigitannya.

Pada suatu ketika, dalam akhirat sana Pak haji itu telah diluluskan oleh malaikat dan dipersilahkan menuju surga, namun Allah memberhentikannya terlebih dulu.
“Ya Allah, ada apa gerangan saya harus berhenti?” Tanya Pak haji
“Baru saja ada yang mengadu padaKu, bahwa ia pernah kau sakiti”
“Siapakah dia ya Allah?”
Akhirnya dipanggillah anjing yang semasa di dunia dahulu pernah dipukul oleh Pak haji.
“Iya betul, pak haji ini yang dulu memukul saya ya Allah” kata anjing
“Tapi dia lebih dulu menggigit saya, Tuhan” tebeng Pak haji
“Mengapa kamu menggigitnya wahai anjing?”
Akhirnya anjing itu menjelaskan “saya kira, Pak haji yang mengenakan jubah putih, bersorban, berjenggot, membawa tasbih dan gemar berdzikir pada Engkau ini adalah seseorang yang sudah tidak memiliki rasa amarah atau kebencian, karena dari dzahirnya terlihat seperti ulama, Maka saya pun coba untuk menggigitnya, dugaan saya ternyata salah. Dia masih marah lalu memukul saya”.

Demikianlah, sebenarnya Allah sudah mengerti tentang semua. Namun Allah sengaja membuat cerita tentang hal ini agar bisa dijadikan pelajaran bagi kita bahwa penampilan lahir yang sedemikian eloknya, memakai jubah, berjenggot selalu membawa tasbih tapi batinnya tidak seelok demikian itu adalah orang-orang yang tergolong munafik.
Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit-penyakit hati seperti itu.

Wallahu A’lam.